Manfaat Akan Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Era Modern


Tidak bisa dipungkiri, keberadaan komputer  saat ini bukan  lagi  merupakan barang  mewah,  Alat  ini  sudah digunakan di berbagai  bidang  pekerjaan, termasuk dalam dunia pendidikan.

Pengenalan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), diharapkan dapat membuat  perubahan  pesat  dalam  kehidupan  yang  mengalami  penambahan  dan perubahan dalam penggunaan beragam produk TIK.

Melalui perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi, kita bisa mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif. TIK akan memudahkan kita, mendapatkan  ide  dengan cepat dan bertukar pengalaman  dari  berbagai  kalangan.

Dengan demikian, diharapkan dapat mengembangkan  sikap  inisiatif  dan  kemampuan  belajar  mandiri,  sehingga  kita dapat  memutuskan dan  mempertimbangkan  sendiri  kapan dan dimana penggunaan TIK secara  tepat  dan  optimal,  termasuk  implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Teknologi Informasi dan Komunikasi mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan Teknologi  Komunikasi  merupakan  segala  hal  yang  berkaitan  dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Oleh karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu  padanan  yang  tidak  terpisahkan  yang  mengandung  pengertian  luas  tentang segala  kegiatan  yang  terkait  dengan  pemrosesan,  manipulasi,  pengelolaan,  dan transfer/pemindahan informasi antar media.

Secara khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:

1.  Menyadarkan  kita akan  potensi  perkembangan  teknologi  informasi  dan komunikasi  yang  terus  berubah  sehingga  termotivasi  untuk mengevaluasi  dan  mempelajari  teknologi  ini  sebagai dasar untuk belajar sepanjang hayat.

2.  Memotivasi  kemampuan  kita agar bisa  beradaptasi  dan  mengantisipasi perkembangan  TIK,  sehingga  bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari hari secara mandiri dan lebih percaya diri.

3.  Mengembangkan  kompetensi kita  dalam  menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk  mendukung  kegiatan  belajar,  bekerja,  dan  berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari hari.

4.  Mengembangkan  kemampuan  belajar  berbasis  TIK,  sehingga  proses  pembelajaran  dapat  lebih  optimal,  menarik,  dan mendorong  kita lebih terampil  dalam  berkomunikasi,  terampil  mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama. 5.  Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggung jawab  dalam  penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

Saat ini Depdiknas  mempunyai  program  pengembangan  Teknologi Informasi dan Komunikasi  secara  besar besaran.  Ada  tiga posisi penting Depdiknas dalam program pengembangan TIK, yaitu:

1.  Bidang kejuruan, TIK menjadi salah satu jurusan di SMK. Pengembangan TIK secara  teknis  baik  hardware  dan  software  masuk  dalam  kurikum  pendidikan. Dibentuknya  ICT center di seluruh Indonesia.  Untuk menghubungkan sekolah  sekolah di sekitar ICT center dibangun WAN (Wireless Area Network) Kota.

2.  Pustekkom,  sebagai  salah  satu  ujung  tombak  dalam  pengembangan  TV pendidikan  interaktif,  E learning  dan  E SMA.  Program  ini  bertujuan  untuk mempersempit  jurang  perbedaan  kualitas  pendidikan  antara  kota  besar  dengan daerah.

3.  Jardiknas  (Jejaring  Pendidikan  Nasional),  bertujuan  untuk  mengintegrasikan kedua  program  di  atas  agar  terbentuk  sebuah  jaringan  yang  menghubungkan semua sekolah di Indonesia. Sehingga diperkirakan di masa depan semua sekolah di Indonesia akan terkoneksi dengan internet. Melihat program yang diadakan oleh Depdiknas kita bisa memanfaatkan fasilitas tersebut karena bersifat terbuka.

Teknologi Indonesia : Rintisan Besar Orde Baru


Tentunya tulisan ini adalah sebuah tribut untuk pencapaian-pencapaian besar teknologi yang dicapai pada masa pembangunan dibawah kepemimpinan Jend. Soeharto. Dengan hadirnya post uncategorized ini semoga bangsa Indonesia mampu mengenang dan menghargai serta menjaga dan mengembangkan teknologi-teknologi yang telah dirintis selama ini (khususnya hasil pembangunan di masa Orde baru).
Berikut kami sajikan rintisan besar teknologi yang dibangun pada waktu itu (walaupun tidak semuanya namun sudah cukup mewakili):

1. Pertambangan
dekade 70-an Indonesia merupakan salah satu negara pertambangan terbesar didunia, pada masa inilah teknologi-teknologi pertambangan nasional mengalami modernisasi besar-besaran, pada masa itu datanglah pemodal-pemodal luar negeri (perusahaan pertambangan tingkat dunia) sekaligus dengan teknologi-teknologinya. Bayi besar dari perkembangan ini adalah Pertamina, PGN, AnekaTambang, dan yang paling besar FreePort di Papua.



2. Pertanian
setelah era pertambangan gemilang, pembangunan pertanian mengalami modernisasi teknologi, dari semula 2 kali panen setahun menjadi 3 kali setahun. Pada masa inilah mesin-mesin pertanian mulai masuk ke desa desa dan diimplementasikan. Terbukti dengan didapatnya penghargaan FAO atas Swasembada beras Indonesia.

3. Energi
pencapaian besar juga dicapai pada bidang energi. Terhitung banyak sekali Pembangkit listrik dan jaringan listrik dibangun diseluruh Indonesia, PLTA, PLTU, PLTB dll.

4. Militer
warisan-warisan perusahaan senjata dari zaman belanda diteruskan dan dimodernisasi, seperti PT PINDAD

5. Pelayaran
Indonesia sampai saat ini menjadi negara produsen kapal dan kapal modern besar didunia, lewat galangan kapal tradisional dan PT PAL.

6. Nuklir
Heboh-heboh PLTN selama ini sebenarnya sudah dirintis mulai era 70-an, Indonesia sampai saat ini sudah mempunyai 3 buah Reaktor Nuklir untuk penelitian dan pembangkitan daya sendiri. PLTN sendiri direncanakan sejak tahun 1993 kemudian akan mulai dibangun mulai 1996 dan tahun 2004 diharapkan sudah beroperasi, namun anda tahu sejarah sekarang, proyek ini dikabarkan ditunda kembali.

7. Elektronika
Indonesia sejak dulu juga dikenal sudah memproduksi barang-barang elektronik, baik warisan dari Belanda, maupun hasil investasi saudara tua (baca Jepang). Baterai, TV, Kulkas, dan barang elektronik lain sudah diproduksi dalam negeri, walaupun komponen elektronikanya masih Import (sayang  )

8. Telekomunikasi
Hasil besar dari bidang ini (mungkin terbesar dari Indonesia) adalah Proyek Satelit Palapa. Indonesia adalah negara ke-3 didunia yang mengembangkan/memanfaatkan sistem satelit domestik (a.k.a Palapa) sesudah USA dan Uni Soviet, merupakan negara berkembang pertama didunia yang mempunyai satelit sendiri.

9. Penerbangan
Indonesia termasuk negara produsen pesawat terbang didunia, lewat IPTN (atau sekarang PTDI) dan mampu mendesain pesawat sendiri (N-250)

10. Transportasi
Wah ini juga mencengangkan, Indonesia sudah mampu merakit dan memproduksi alat-alat transportasi modern seperti Motor dan Mobil sampai pesawat. seperti berhasilnya group ASTRA menjadi produsen mobil/motor terbesar, Texmaco Engineering, dan proyek Mobil Nasional “Mobnas” yang melahirkan PT Timor.

11. Komputer
Hal inilah yang belum banyak diketahui, sebenarnya salah satu perusahaan Indonesia (kalau tidak salah PT Galva Technologies) pernah menandatangani kerjasama langsung dengan Microsoft USA (bahkan, sang direktur Okky Widjaja pernah berjabat tangan langsung dengan Bill Gates) setingkat dengan IBM, Dell dan lain-lain (bayangkan….!). Namun proyek strategis ini tidak dapat berjalan dengan baik karena belum didukung pemerintah (saat itu Indonesia lagi sibuk bikin pesawat kali ….  ).

12. Internet
Internet dan jaringannya sudah mulai dibangun pada masa itu, walaupun hanya dapat dinikmati oleh Universitas dan Lembaga-lembaga negara, tapi sudah cukup merintis perkembangan sekarang. Indonesia juga adalah negara asia tenggara dan bahkan negara asia yang mengimplementasikan Fiber Optik (tahun 80-90)

Sepuluh lebih bidang tersebut tentunya tidak lengkap, tapi menurut kami sudah cukup mewakili era teknologi besar bagi bangsa Indonesia. Sepatutnya kita mampu menjaga, mengembangkan rintisan tersebut dan merintis teknologi-teknologi baru di Indonesia, sembari menghormati dan menghargai jasa-jasa pahlawan dan generasi sebelumnya (espc. untuk Jend. Soeharto sang bapak pembangunan).

Semoga Indonesia yang pernah dijuluki “The Young Asian Tiger” “Bayi Macan Asia” kembali sembuh dan berkembang lagi sehingga dapat berjalan gagah sebagai “The Asian Tiger” “Macan Asia” dan bersanding dengan China, Jepang, Korea dan India.

Dr. EKA JULIANTA WAHJOEPRAMONO Sp.BS : TINTA EMAS DI KANVAS DUNIA

Profesi dokter bedah syaraf merupakan salah satu profesi yang langka di Indonesia. Namun, Indonesia sepatutnya bersyurkur karena memiliki salah satu dokter ahli bedah syaraf terkenal dan menjadi rujukan bagi dokter dokter luar negeri. Dialah dr. Eka Julianta Wahjoepramono Sp.BS , seorang dokter kelahiran Klaten 27 Juli 1958 yang menjadi salah satu tenaga ahli di RS. Siloam Gleneagles, Tangerang. Dokter Eka merupakan salah satu dokter bedah syaraf yang terkenal dari Inonesia karena telah berhasil melakukan puluhan operasi bedah syaraf. Bahkan atas kemampuannya tersebut, dokter Eka menjadi guru besar tamu di Universitas Harvard dan Universitas Arkansas, Amerika Serikat.
Meskipun menjadi dokter bedah syaraf terkemuka, bukan berarti kemudian dokter Eka hanya melayani pasien pasien yang berkantong tebal. Dokter ini juga dengan senang hati melayani pasien pasien yang membutuhkan bantuannya namun tidak memiliki biaya. Salah satu contohnya adalah nyonya Jumiati.
Nyonya Jumiati merupakan salah satu pasien tak mampu yang menjalani bedah otak cuma- cuma di RS Siloam, Karawaci. Jauh hari sebelum menyelamatkan ibu tiga anak itu dari bahaya kanker di otak, dokter Eka juga telah menolong Ardiansyah, pemuda yatim piatu asal Cilegon, Banten.
“Sewaktu datang, Ardiansyah dalam kondisi kritis. Dia terancam lumpuh, buta, dan napasnya putus. Penyakitnya bukan penyakit biasa, melainkan masih sangat langka yakni tumor bersarang di batang otak. Ardiansyah datang bersama kakaknya. Mereka cuma dua bersaudara, yatim piatu dan keluarga miskin”. Menghadapi kenyataan pasien pasti tak mampu membayar pengobatan, sedangkan penyakitnya pada stadium gawat dan sulit ditangani, dokter Eka tetap optimistis pasien dapat disembuhkan. Dan memang, pada akhirnya kondisi Ardiansyah dapat membaik setelah ditangani oleh dokter Eka.
“Suatu kebanggaan tersendiri jika bisa membantu orang lain terutama yang tidak mampu. Kalau memang ada yang tidak mampu kita punya Yayasan Otak Indonesia. Kami sebagai dokter yang menangani tidak mengambil biaya seperser pun. Tetapi kita membutuhkan banyak peralatan dan obat. Untuk itu semua kita mendapatkan dari donator. Sejauh ini masih ada yang suka membantu kami.” Begitulah kata dokter yang hebat namun rendah hati tersebut.
                Karena kehebatan dan kerendahan hatinya itulah, beliau mendapatkan banyak sekali pasien, baik pasien dari dalam negeri maupun pasien dari luar negeri. “Saya dan kita semua bersyukur bisa membantu pasien yang berdatangan dari Sabang sampai Merauke, bahkan juga dari negara lain seperti Singapura. Padahal, mereka memiliki banyak tenaga ahli, namun datang ke saya untuk ditangani. Yang membanggakan, semuanya bisa ditangani dengan baik. Saya sekarang lagi menangani WN Jepang dan Amerika, dan semuanya menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Saya sendiri merasa terharu. Ternyata, kalau kita mau bekerja baik, bisa memberikan kepercayaan kepada bangsa lain. Saya akan sangat malu kalau kita tidak bisa mengobati otak bangsa sendiri yang perlu dioperasi karena berbagai penyakit yang dideritanya”. 

Komisi Nasional Antikekerasan
terhadap Perempuan

Komisi Nasional Perempuan

Komisi Nasional antikekerasan Terhadap perempuan atau Komisi Nasional (Komnas)
Perempuan adalah lembaga indenpenden di Indonesia yang dibentuk sebagai mekanisme nasional untuk menghapus kekerasan terhadap perempuan. Komisi nasional ini didirikan tanggal 15 Oktober 1998 berdasarkan keputusan Presiden No. 181/1998.
Komnas perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan, kepada pemerintah untuk mewujudkan tanggung jawab Negara dalam menangapi dan menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan. Tuntutan tersebut berakar dari tragedi kekerasan seksual yang dialami terutama perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998 di berbagai kota besar di Indonesia.
Untuk pengeluaran rutin, Komnas perempuan memperoleh dukunganan dari Sekretariat Negara. Selain itu Komnas Perempuan juga menerima dukungan dari individu-individu dan berbagai organisasi nasional dan internasional. Komnas perempuan melakukan pertanggungjawaban publik tentang program kerja maupun pendanaanya. Hal ini dilakukan melalui laporan tertulis yang bisa diakses oleh publik maupun melalui acara “pertanggungjawaban publik” dimana masyarakat umum dan konstituen Komnas Perempuan dari lingkungan pemerintah dan masyarakat dapat bertatap muka dan berdialog langsung.
Susunan organisai Komnas perempuan terdiri dari komisi Paripurna dan Badan Pekerja. Anggota komisi Paripurna berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, profesi, agama dan suku yang memiliki integritas, kemampuan, pengetahuan, wawasan kemanusian dan kebangsaan serta tanggungjawab yang tinggi untuk mengupayakan tercapainya tujuan Komnas Perempuan.

Latar belakang

Pada pertengahan bulan Mei 1998, terjadi kerusuhan di Jakarta dan beberapa kota lain. Di tengah penjarahan, pembakaran serta pembunuhan, perempuan etnik Tionghoa dijadikan sasaran perkosaan dalam penyerangan massal pada komunitas Tionghoa secara umum.
Tim Relawan Untuk Kemanusiaan, sebuah organisasi masyarakat yang memberi bantuan pada korban kerusuhan, mencatat adanya 152 perempuan yang menjadi korban perkosaan, 20 diantaranya kemudian dibunuh. Tim Gabungan Mencari Fakta, yang didirikan pada tahun yang sama oleh pemerintah Habiebie untuk melakukan investigasi terhadap kerusuhan ini, menghasilkan verifikasi terhadap 76 kasus perkosaan dan 14 kasus pelecehan seksual.
Atas tuntutan para pejuang hak perempuan akan pertanggungjawaban Negara atas kejadian ini, tercapai kesepakatan dengan Presiden RI untuk mendirikan sebuah komisi indenpenden di tingkat nasional yang bertugas menciptakan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan HAM perempuan di Indonesia.
Komnas Perempuan memaknai ‘Kekerasan terhadap Perempuan’ sesuai dengan devinisi pada deklarasi yang dikeluarkan pada Konperensi HAM di Wina pada tahun 1993 dan sudah merupakan hasil sebuah konsensus internasional. Definisi ini mencakup kekerasan yang dialami perempuan di dalam keluarga, dalam komunitas maupun kekerasan Negara. Pada konferensi internasional ini juga ditegaskan bahwa kekerasan terhadap perempuan adalah pelanggaran HAM, dan bahwa pemenuhan hak-hak  perempuan adalah pemenuhan hak-hak asasi manusia.
Fokus perhatian Komnas Perempuan pada saat ini adalah perempuan korban kekerasan dalam rumah tangga, perempuan pekerja rumah tangga yang berkerja di  dalam negeri maupun di luar negeri sebagai buruh migrant, perempuan korban kekerasan seksual yang menjalankan proses peradilan, perempuan yang hidup di daerah konflik bersenjata, dan, perempuan kepala keluarga yang hidup di tengah kemiskinan di daerah pedesaan.
Pada saat ini, Komnas Perempuan mempunyai 17 komisioner yang berasal dari latar belakang yang beragam, baik dari segi agama dan suku, umur dan jenis kelamin, maupun dari segi disiplin ilmu dan profesi. Mereka dipilih melalui proses nominasi oleh para komisioner periode terdahulu yang kemudian diseleksi berdasarkan kriteria yang telah disepakati bersama atas fasilitas dari sebuah tim indenpenden.

MISI
Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan adalah:
Memampukan (memberdayakan) perempuan dan anggota masyarakat pada umumnya untuk menyadari akan perlunya dipenuhinya hak-hak perempuan untuk dapat hidup dengan rasa aman dan dalam kondisi sosialpolitik yang adil jender.
Secara aktif melakukan kerjasama dan menfasilitasi kelompok dan organisasi dalam masyarakat yang telah bekerja dan memiliki pengalaman dalam memajukan kepentingan perempuan, termasuk didalamnya mengembangkan mekanisme kerja sama dalam menangani pengaduan-pengaduan tentang kekerasan terhadap perempuan.
Secara proaktif dan kontinyu mengingatkan pemerintah dan aparatnya agar terus tanggap dan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengembangkan situasi kondutif terhadap penghapusan berbagai bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakkan hak asasi perempuan sebagai hak asasi manusia.





TUJUAN
Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan adalah:
1.              Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang segala bentuk kekerasan teradap perempuan yang berlangsung di Indonesia.
2.            Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pengapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di Indonesia.
3.            Meningkatkan pencegahan atas tindak kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak asasi manusia perempuan.

Untuk dapat merealisaskikan tujuan-tujuan tersebut telah disusun prioritas program untuk tiga tahun mendatang :

1.              Memasyarakat secara aktif pengertian/konsep kekerasan terhadap perempuan dengan mengacu pada Deklarasi PBB tentang penghapusan antikekerasan terhadap perempuan.
2.            Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai organisasi di dalam dan di luar negeri yang telah aktif dalam penghapusan kekerasan terhadap perempuan.
3.            Memfasilitasi terselenggaranya kegiatan pendidikan kulikuler dan nonkulikuler yang dapat menghapus diskriminasi jender dan kekerasan terhadap perempuan dalam berbagai bentuknya.
4.            Mengusahakan dan mendukung terjadinya reformasi hukum yang dapat mengembangkan situasi yang kondusif bagi pengembangan dan terlaksanya hak asasi manusia perempuan.

Anggota komisi terdiri dari 21 perempuan dan laki-laki yang telah mengadakan rapat paripurna pertamanya pada tanggal 12-13 Oktober 1998. Rapat tersebut telah membahas mekanisme kerja, struktur organisasi dan penyusunan rencana kerja. Dalam rapat paripurna pertama juga telah dipilih seorang ketua dan tiga wakil ketua dan telah diangkat seorang sekretaris eksetaris.    


Teknologi Turbin Angin Vertikal, Inovasi Teknologi Hemat Energi

AntaraBandung (ANTARA) - Inovasi teknologi turbin angin vertikal menambah jajaran penemuan teknologi untuk menghemat energi migas yang makin menipis.

j       Turbin angin vertikal tersebut dibuat dalam jenis dan fungsi yang berbeda-beda itu ditampilkan pada Pameran IPTEKS Dies Emas ITB berlangsung hingga Sabtu.Ada turbin angin tipe Savonius dan turbin angin tipe H. Satu temuan lain adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mikro Berbasis `Turbocharger`. Inovasi-inovasi ini lahir dari pemikiran Dr Ir T A Fauzi Soelaiman, peneliti di Laboratorium Termodinamika Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung (PRI ITB).
j       Turbin angin tipe Savonius sendiri digunakan pada lampu-lampu penerangan di jalan tol. "Lampu-lampu        jalan tol tidak perlu lagi menggunakan listrik. Cukup dengan turbin angin Savonius ini, lampu akan menyala," kata Daniel Surya, mahasiswa Teknik Mesin ITB, salah satu mahasiswa yang aktif membantu proyek inovasi dosen di PRI ITB.Cara kerja turbin Savonius ini adalah dengan memasangkan turbin angin pada lampu jalan. Energi listrik didapatkan dari proses mekanika yang terjadi akibat turbin yang bergerak karena angin.
j       Inovasi kedua, yaitu turbin tipe H, dipasangkan pada pemancar-pemancar telekomunikasi. "Pemancar telekomunikasi biasanya harus diisi bahan bakar tiap hampir satu jam sekali. Itu adalah sesuatu hal yang tidak efektif. Mengapa kita tidak menciptakan alat yang membuat pemancar itu mendapatkan energi listriknya sendiri?" kata Daniel.Daniel menjelaskan, turbin angin tipe H yang menggunakan sirip `air foil` tipe lift ini akan berputar karena angin dan menyebabkan pemancar mendapatkan energi listrik sendiri. Turbin angin ini tidak serta merta bisa bergerak sendiri. Daniel mengatakan, harus ada yang membuat turbin angin ini berputar. "Inilah gunanya turbin angin Savonius. Angin yang bergerak teratur akan menggerakkan turbin angin tipe H ini," kata Daniel menjelaskan.
b        Inovasi terakhir adalah PLTG mikro berbasis `Turbocharger`. Kata Daniel, alat ini dibuat untuk masyarakat di pedesaan yang jauh dari ketersediaan listrik. Cara alat ini mendapatkan energi adalah dari kotoran sapi yang menghasilkan gas metana. "Biasanya biogas dipakai untuk masak, namun sekarang bisa menghasilkan energi untuk membangkitkan listrik," jelas Daniel.Keuntungan memakai PLTG berbasis `Turbocharger` ini adalah karena ia menghasilkan emisi atau gas buangan yang miskin (ramah lingkungan). "`Turbocharger tidak pernah mencapai suhu 1200 derajat Celcius. Maka, nitrogen yang ada di udara tidak akan bereaksi dengan gas apapun dan tidak akan menghasilkan gas yang cukup beracun," jelas Daniel.
Mahasiswa teknik ini menambahkan, inovasi-inovasi ini memang perlu diteliti lebih lanjut agar lebih efisien. Walaupun, kata Daniel, turbin-turbin angin ini sudah lebih efisien ketimbang turbin angin horizontal yang berukuran besar seperti di Belanda.Salah satu karya yang dihasilkan PRI adalah `Feasibility Study`. Hasil karya Dr Ir Darmawan Pasek ini adalah sebuah studi kelayakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Gedebage, Bandung.

 

Teknologi Turbin Gas

foto Turbin Gas
Energi adalah kekuatan yang menggerakan dunia kita. Teknologi mutakhir dan solusi cerdas dari Hitachi telah memberdayakan industri energi dan memberikan manfaat kepada jutaan orang di seluruh dunia selama lebih dari 90 tahun.

Turbin Gas H-25 dari Hitachi merupakan terobosan produk terbaru dari rangkaian panjang produk-produk turbin gas berkualitas tahan lama yang telah Hitachi ciptakan, dan terkenal karena kesempurnaan enjiniring, kontrol mutu yang ketat serta layanan yang dapat diandalkan. Unit H-25 yang pertama secara komersial dioperasikan pada tahun 1988.

Penghematan bahan bakar H-25 yang tinggi mempercepat tingkat pengembalian modal investasi dan tetap memberikan pilihan penggunaan bahan bakar dari mulai dari minyak sampai gas alam. Kemudahan pemasangannya, dan juga sistem otomatisasi yang terencana dengan baik membuat H-25 menjadi alat pembangkit listrik yang memberikan Anda jaminan presisi dalam pengoperasiannya.

Dilengkapi dengan teknologi turbin gas yang mutakhir, H-25 mampu menghasilkan daya sebesar 25 MW dan suhu masukan turbin gas sebesar 2.300 F. Singkatnya, turbin gas H-25 dari Hitachi merupakan produk berkualitas tinggi dan bernilai tinggi.

Fitur Turbin Gas H-25
Output ISO 27,5 MW (Gas Alam)
Efisiensi ISO 33,8% (Gas Alam)
Keandalan yang Tinggi serta Perawatan yang Mudah
Tingkat Emisi Pembuangan yang Rendah
Cocok untuk Pembangkit Listrik Cogeneration dan Tenaga Gas Uap
Penyerahan yang Cepat dan Pemasangan yang Mudah
Pengganti yang Mudah bagi Turbin Gas tipe MS5001
Juga tersedia Turbin Gas H-15 yang memiliki Output ISO 14.7 MW dan Efisiensi ISO sebesar 32,2% (Gas Alam)

ENERGI YANG BERMANFAAT UNTUK KEHIDUPAN
Produk Ramah Lingkungan Hitachi (foto: heri)
Produk Ramah Lingkungan Hitachi (foto: heri)
Turbin Gas H-25 dari Hitachi merupakan terobosan produk terbaru dari rangkaian panjang produk-produk turbin gas berkualitas tahan lama yang telah Hitachi ciptakan, dan terkenal karena kesempurnaan enjiniring, kontrol mutu yang ketat serta layanan yang dapat diandalkan. Unit H-25 yang pertama secara komersial dioperasikan pada tahun 1988.

Penghematan bahan bakar H-25 yang tinggi mempercepat tingkat pengembalian modal investasi dan tetap memberikan pilihan penggunaan bahan bakar dari mulai dari minyak sampai gas alam. Kemudahan pemasangannya, dan juga sistem otomatisasi yang terencana dengan baik membuat H-25 menjadi alat pembangkit listrik yang memberikan jaminan presisi dalam pengoperasiannya.

Dilengkapi dengan teknologi turbin gas yang mutakhir, H-25 mampu menghasilkan daya sebesar 25 MW dan suhu masukan turbin gas sebesar 2.300 F. Singkatnya, turbin gas H-25 dari Hitachi merupakan produk berkualitas tinggi dan bernilai tinggi.


























Teknologi Turbin Angin dan Teknologi Turbin Gas

1.   Persamam dari dua teks tersebut adalah:

a       Cocok untuk Pembangkit Listrik Cogeneration
a       Tingkat Emisi Pembuangan yang Rendah
a       nitrogen yang ada di udara tidak akan bereaksi dengan gas apapun dan tidak akan menghasilkan gas yang cukup beracun
a       Biasanya biogas dipakai untuk masak, namun sekarang bisa menghasilkan energi untuk membangkitkan listrik
a       kontrol mutu yang ketat serta layanan yang dapat diandalkan.
a       biogas dipakai untuk masak, namun sekarang bisa menghasilkan energi untuk membangkitkan listrik,

2    Perbedaan dari dua teks tersebut adalah:

d        Turbin angin tipe Savonius sendiri digunakan pada lampu-lampu penerangan di jalan tol
d        Penghematan bahan bakar H-25 yang tinggi mempercepat tingkat pengembalian modal investasi dan tetap memberikan pilihan penggunaan bahan bakar dari mulai dari minyak sampai gas alam.
d        Efisiensi ISO 33,8% (Gas Alam)
d        Output ISO 27,5 MW (Gas Alam)
d        turbin angin tipe H yang menggunakan sirip `air foil` tipe lift ini akan berputar karena angin dan menyebabkan pemancar mendapatkan energi listrik sendiri.
d        PLTG mikro berbasis `Turbocharger` Cara alat ini mendapatkan energi adalah dari kotoran sapi yang menghasilkan gas metana.







Pengertian Cat

Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan suatu bahan dengan tujuan memperindah (decorative), memperkuat (reinforcing) atau melindungi (protective) bahan tersebut. Jadi definisi solvent adalah cairan (biasanya mudah menguap) yang berperan melarutkan atau mendispersi komponen-komponen pembentuk film (resin, pigment dan/atau additive) yang akan menguap terbuang ke lingkungan selama proses pengeringan. Pelekatan cat ke permukaan dapat dilakukan dengan banyak cara: diusapkan (wiping), dilumurkan, dikuas, disemprotkan (spray), dicelupkan (dipping).           

Dalam pembuatan cat ini kita bisa mengetahui apa saja yang ada di dalamnya pada pembuatan cat dipengaruhi oleh seberapa canggihkah teknologi tersebut. Cat dalam kehidupan manusia hanya sebagai penghias dan pelapis pada tembok. Dalam pembuatan cat ada beberapa bahan yang sangat berbahaya bagi tubuh kita yaitu :
1.        menggunakan bahan kimia VOC (volatile organic compound)
dalam bahan kimia ini dalam kandungan senyawanya mudah menguap. Dalam kategori VOC antara lain solvent dan tiner. Solvent berguna untuk pencampuran cat karena jika pemberiannya yang pas dalam cat ini akan terasa kental dengan begitu cat akan mudah diaplikasi, mudah diaduk dan cepat kering. Tetapi dalam menggunakan solvent tidak baik bagi kesehatan tubuh, ketika solvent sudah diaplikasi dan sudah kering dia akan mengalami pemuaian di dinding pada benda yang diberinya, tetapi pada pemuaian gas tersebut butuh waktu yang lama akan menghilang pada ruangan yang baru di cat, ketika kita mau memasuki dalam seketika kita sudah merasakan gejalanya yaitu mata terasa pedas, kulit perih, ganguan dalam pernapasan atau alergi dan juga dalam menghirup terlalu lama akan menyebabkan kanker, kerusakan hati dan sistem saraf. Ada pun teknologi modern yang tidak membutuhkan solvent lagi yaitu polimerisasi.
2.      mengunakan timbal dan merkuri
Menurut Shinta Iswandani Ameldy, Category Head PT IC Paints Indonesia timbal sering digunakan untuk mencampurkan cat yang bias menghasilkan warna-warna cerah. Timbal terkandung dalam pigmen yang merupakan bahan untuk memberi warna pada cat. Ada warna yang memiliki kandungan timbal yang lebih tinggi dibandingkan warna-warna lain yaitu warna kuning dan oranye dan bisa untuk cat minyak. Pada merkuri merupakan bahan logam berat yang ada dalam kandungan cat.merkuri digunakan dalam campuran anti jamur.

            Dalam pembuatan cat ini kita harus menggunakan bahan kimia yang berkaitan  yaitu kimia organik dan kimia polimer. Proses Pemanfaatan pada kimia antar permukaan, kimia koloid, elektrokimia dan petrokimia.
·         Kimia polimer
Rancangan polimer yaitu untuk cat berupa komposit dengan persyaratn tinggi, untuk mencapai tinggi, untuk mencapai berbagai fungsi, sebagai aplikasi utama dari kimia polimer. polimer untuk cat yang berupa risen sintetis untuk menggambungkan beberapa monomer yang dapat mencapai karateristik. Ada beberapa  jenis resin seperti resin linier termoplastik, resin thermosetting yang dapat ditaut silang, resin tak jenuh, dan masih banyak lagi jenis yang lain.
·         Kimia antar permukaan
Untuk mencapai mutu mendasar sebagai cat, yang sangat penting adalah berbagai faktor yang terkait dengan kimia antara cat dan substract, kadar basah (wettability) cat, adhesi dan absorpsi, serta reologi.
·         Petro kimia
Kurang lebih 75% dari bahan utama cat seperti resin, aditif dan pelarut bergantung pada produk minyak bumi, sehingga petrokimia dan kimia organik sangat terkait erat dengan cat.
·         Kimia koloid
Cat didefinisikan sebagai tebarankoloid dari pigmen dalam sarana (resin dan pelarut). Dengan demikian properti cat sangat tergantung pada ukuran partikel dan permukaan pigmen.
·         Teknologi Penebaran Pigment
Tebaran pigment adalah proses untuk membasahi dan melepas partikel utama pigmen dan menebarkannya ke dalam sarana secara merata.

1. Bahan-bahan Penyusun Cat

a.   Resin atau binder
Resin merupakan komponen yang sangat penting untuk pembuatan cat. Resin berfungsi untuk merekatkan komponen-komponen yang perlu kita lindungi dan melekatkan seluruh bahan pada permukaan suatu bahan (membentuk flim). Resin berasal dari polymer dimana pada temperatur ruang (atau temperatur applikasi) bentuknya cair, bersifat lengket dan kental. Ada pula jenis-jenis resin yaitu Natural Oil, Alkyd, Nitro Cellulose, Polyester, Melamine, Acrylic, Epoxy, Polyurethane, Silicone, Fluorocarbon, Venyl, Cellolosic, dll.

Pada table ini sudah bisa membedakan resin berdasarkan mekanisme mengering atau mengeras (pembentukan flim)
PENGUAPAN SOLVENT
(Lacquer dan Duco)
Mengering atau mengerasnya resin terjadi karena penguapan solvent yang ada. Yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa Bahan yang padat akan tertinggal dan menempel merata pada seluruh permukaan bahan yang dicat. Selama   solventnya masih ada maka resin ini belum mengeras. Resin jenis ini secara alamiah polymer-nya sudah cukup besar sehingga film yang terbentuk sekalipun tidak terjadi reaksi kimia sudah cukup kuat dan padat. Dalam pengeringan harus dilihat dari Kecepatan mengering, kualitas rata dan kilap dari permukaan film sangat dipengaruhi oleh pemilihan jenis dan komposisi solventnya. Contoh resin jenis ini adalah Nitro Cellulosa (NC), Cellolose Acetate Butyrate (CAB), Chlorinated Rubber, dan Acrylic Co-polymer.
REAKSI DENGAN UDARA
(Varnish dan Syntetic Enamel)
Ketika proses pengeringan atau pengerasan terjadi karena ada reaksi kimia antara komponen udara (oksigen atau air) dengan menggunakan resin tersebut bisa membentuk molekul-molekul baru yang lebih besar dan saling berikatan satu sama lain. Resin Alkyd atau Natural Oil (kombinasi keduanya) mempunyai ikatan rangkap (tak jenuh) dalam struktur molekulnya. Oleh sebab itu resin ini bersifat reaktif terhadap oksigen, namun pada temperatur ruang reaktifitasnya mulai  berkurang, harusnya ada yang bisa meningkatkan  reaktifitasnya dengan penambahan katalis (dryer) jika akan dipakai. Pada resin Prepolymer Polyisocyanate terjadi reaksi “ moisture cure” antara gugus fungsional yang reaktif dengan air (kelembaban) di udara. Adapun cara utama cat yang mempergunakan Resin jenis ini adalah akan mudah mengeras pada permukaannya (atau mengulit), bila kena udara (terbuka kalengnya cukup lama).
REAKSI POLYMERISASI
Campuran ini akan mulai mengeras atau mengering karena terjadi reaksi kimia antara dua resin yang ada dalam campuran cat, reaksi ini sering disebut reaksi polymerisasi. Reaksi polymerisasi (baik kondensasi maupun addisi) dapat berlangsung karena adanya katalis, tanpa katalis (non katalis), panas atau radiasi UV. Hasil reaksinya adalah sebuah campuran polymer yang mempunyai berat molekul jauh lebih besar dan mempunyai ikatan tiga dimensi (crosslink) yang jauh lebih kuat dibanding reaksi yang dijelaskan sebelumnya.
Tidak menggunakan katalis
(2 Pack Enamel)
Pada suhu ruang, dua pasang resin jenis ini sudah cukup reaktif untuk memulai reaksi, maka pasangan resin jenis ini harus dipisahkan dengan satu sama lain sebelum dipakai, dicampur satu dengan lainnya jika hanya akan digunakan. Tergolong dalam jenis ini adalah resin Epoxy dengan Polyamide dan Polyol dengan Polyisocyanate. Resin kedua dalam pasangan tersebut, polyamide atau polyisocyanate biasa disebut “hardener”, karena setelah resin ini dicampurkan dengan pasangannya akan terjadi reaksi polymerisasi dimana hasilnya ditandai dengan mengerasnya campuran tersebut.
Menggunakan  Katalis
Karena pasangan dua resin ini tidak cukup reactive, maka perlu ditambahkan katalis untuk memulai reaksinya. Selama katalis belum dicampurkan maka tidak ada yang akan terjadi pengerasan pada bahan-bahan tersebut. Contoh resin ini adalah resin amino (melamine) dan alkyd polyol yang akan bereaksi atau mengeras bila ditambahkan katalis yaitu berupa asam organik atau anorganik.
Panas (Stoving
Enamel)
Disamping katalis seperti  ini sudah disebutkan di atas, panas juga biasa digunakan sebagai alat untuk mempercepat reaksi kimia. Contohnya adalah resin amino dan alkyd polyol yang dipakai pada cat jenis stoving (pangggang) pada cat-cat mobil.
Radiasi UV
Ada Beberapa resin tertentu, seperti: Polyester tidak jenuh, bisa bereaksi satu dengan yang lain bila diradiasi dengan sinar UV. Pengeringan dan pengerasan terjadi setelah campuran resin dikenai sinar UV.


Ada banyak sekali jenis resin maupun type dan keturunannya, ada pula yang menggambungkan resin yang satu dengan yang lain juga dapat menambah perbendaharaan jenis resin baru. Jadi, daya tahan, kekuatan dan karakteristik dipengaruhi melalui jenis resin yang akan di pakai.

Adapun resin yang dapat mempengaruhi pertimbangan antara lain :
Ø  Pemakaian, jika akan menggunakan dengan kuas maka harus dipakai resin yang alami encer dan lama keringnya. Resin yang cocok adalah alkyd dengan kadar oil yang cukup banyak (alkyd long oil). Resin ini dengan kekentalan yang tinggi dan cepat kering sangat tidak cocok dipakai dengan menggunakan kuas, akan menimbulkan permukaan yang tidak rata setelah cat dalam ke adaan kering. Maupun dengan resin yang encer dan lambat kering sangat tidak cocok untuk pemakaian dengan spray pada permukaan vertical.
Ø  Kekuatan, jika dibutuhkan untuk menggunakan pada ketahanan pada sinar matahari, maka resin yang tepat adalah Acrylic atau Polyurethane, tetapi jika dibutuhkan cat dengan kekuatan tinggi terhadap kimia, gesekan dan benturan.

b.   Pigment dan extender (filler)
Pigment dan dyestuff adalah bagian dari colorant. Jika extender bisa larut pada solvent, tetapi jika pigment tidak bisa. Pigment merupakan padatan halus (bubuk) yang ditambahkan ke dalam cat dengan beberapa fungsi berikut:


Optis
Memberi karakter khas pada penampakan atu penampilan pada cat tersebut, seperti: warna, derajat kilap (gloss) maupun daya tutupnya
Protective
Memberikan nilai tambahan pada karakter kekutan cat tersebut, seperti: kekuatan terhadap cuaca, korosi, panas atau api, dll
Reinforcing
Meningkatkan sifat, seperti meningkatkan kekerasan, kelenturan, daya tahan terhadap abrasi, dll

Kekuatan, daya tahan dan sifat-sifat lain dapat diinginkan dari cat yang dapat dibentuk atau dapat diciptakan dengan menambah pigmentnya dan konsentrasi yang sesuai. Untuk bisa kita mempelajari sifat-sifat pigment itu kita harus sangat berhati-hati karena kalau ada kesalahandikitpun akan membuat sifat-sifatnya akan berbeda dengan yang sebenarnya. Sifat-sifat pigment yaitu :

  • Warna
  • Bentuk dan ukuran partikel
  • Berat jenis, density atau specific gravity
  • Oil absorption
  • Hiding power (refractive index)
  • Daya tahan terhadap panas dan asam basa
  • PH
  • Muatan Listrik
  • Bleeding
Secara umum pigment yang dapat kita bedakan menjadi dua yaitu :
Pigment ORGANIK
Pigment yang terbentuk dari senyawa-senyawa organic (karbon).
Pigment ANORGANIK
Terbentuk dari mineral-mineral atau garam-garam logam yang terbentuk secara alami (bahan galian) atau hasil dari reaksi kimia di pabrik. Pada jenis ini dikenal true pigment (atau disebut sebagai pigment saja) dan extender atau filler.
Pigment dalam anorganik mempinyai daya tahan solvent, kimia, daya tutup, kemudahan terdispersi, stabilitas terhadap panas, cahaya dan cuaca yang lebih bagus dibanding pigment organik. Tetapi kalau masalah tentang kecerahan dan tinting strength, kualitasnya lebih baik pigment organik dari pada pigment anorganik.
Pada pigment anorganik diatas ada yang bernama extender atau filler ditambah ke dalam cat tujuannya untuk menurunkan harga, tetapi dalam hal tertentu extender ditambahkan untuk memperbaiki sifat catnya. Extender umumnya mempunyai refractive index yang kecil (atau rendah daya tutupnya) dibandingkan dengan pigment.

c.    Solvent
Yang saya sudah jelaskan sebelumnya bahwa masing-masing komponen cat mempunyai fungsi dan peran yang berbeda-beda dalam pembuatan atau penyusun cat ini. Demikian halnya pemakaian cat dengan penambahan sulvent yang tepat dengan takaran yang pas, maka cat bisa menggunakan kuas, dispray atau dilumuri langsung pada objek yang akan mau di cat. Komposisi sulvent yang tepat dan benar sangat memberi pengaruh yang sangat besar optimal pada mekanisme penguapan dari solvent-solvent yang ada, sehingga membentuk flim yang karakteristik, baik textur permukaanya, maupun kecepatan keringnya.
Ketika membicarakan sulvent pasti tidak jauh pasti ada yang namanya thinner, karena keduanya sangat berkaitan satu sama lain. Thinner merupakan campuran beberapa sulvent yang dipakai untuk melarutkan resin di dalam cat atau mengencerkan cat selama penggunaan masih berjalan.

Penggolongan solvent berdasarkan struktur kimianya yaitu :
·         Hidrokarbon
Sesuai namanya hidrokarbon terdiri dari sulvent-sulvent dimana unsurnya hidrogen (H) dan carbon (C) itu diya struktur dasarnya. Pada golongan ini di bagi lagi menjadi dua yaitu : aliphatis, aromantis dan halogenated hidrokarbon. Pada golongan aliphantis dibagi lagi menjadi aliphantis jenuh (saturated) dan tidak jenuh (unsaturated). Dalam sulvent-sulvent ini berasal dari distrilasi minyak bumi merupakan campuran dari beberapa golongan (bukan senyawa murni), sehingga titik didihnya range minimum sampai maksimum.

·         Oksigenated sulvent
Oksigenated solvent atau solvent dengan atom oksigen adalah solvent-solvent yang struktur kimianya mengandung atom oksigen. Termasuk dalam kategori ini adalah golongan ester, ether, katone dan alkohol.

Faktor-faktor yang sangat penting dalam solvent dengan menjalankan fungsinya didalam cat adalah kemampuannya dalam melautkan resin, kemudian dalam larutan yang stabil dan homogen. Beberapa parameter dalam hubungan larutan sulvent sebagai berikut :
·         Solubility Parameter solvent
Solvent hidrokarbon mempunyai hubungan yang proporsional dengan harga Kauri Butanol (KB), sehingga semakin besar harga KB-nya, semakin besar solubility parameternya atau dengan kata lain semakin besar pula daya larut solvent tersebut. Cara untuk menentukan daya larut solvent-solvent hidrokarbon adalah dengan cara Titik Anilin (TA), ketika semakin rendah TA, maka semakin besar daya larut solvent tersebut.
·         Hidrogen bonding index
Hidrogen bonding index merupakan ukuran kekuatan ikatan antara atom-atom hidrogen (relatif positif) dan atom-atom negatif seperti oksigen dalam solvent tersebut. Solvent-solvent hidrokarbon mempunyai harga rendah dan jenis alkohol mempunyai harga yang tinggi, sedangkan lainnya berkisar di diantara dua jenis solvent tersebut.
·         Dipole moment
Dipole moment adalah suatu solvent yang tergantung dengan nilai konstanta dielektriknya. Pada umumnya semakin polar suatu bahan yang dilarutkan akan  semakin polar juga bahan pelarutnya.

d.   Additive
Disamping ke tiga komponen sudah dibahas sebelumnya yaitu risen, pigment, dan sulvent. Dalam komponen yang ke empat ini hanya ditambahkan dalam jumlah cat yang sedikit, tetapi memberi kontribusi yang sangat besar terhadap cat, sehingga cat bisa diproses, disimpan dan dipakai. Penambahan additive dalam cat tidak hanya begitu saja melainkan suatu proses panjang dari beberapa percobaan atau riset pada cat tersebut. Selama proses pembuatan, penyimpanan dan pemakaian dinilai kualitasnya secara menyeluruh, kemudian kelemahan dan masalah yang timbul dicoba untuk diatasi dengan variasi jenis dan takaran beberapa additive, hingga akhirnya muncul nama jenis dan takaran additive tertentu harus yang pas untuk campuran catnya.

Additive dibagi berdasarkan fungsi yang harus digunakannya. Berikut pemakaian additive pada industri cat antara lain :

Kategori
Nama
Keterangan
Mempercepat atau mempermudah proses
Wetting Agent
Berguna untuk mempermudah atau mempercepat proses penggantian udara dan air oleh resin pada permukaan pigment atau extender
Dispersing Agent
Berguna untuk mempermudah distribusi pigment dan extender ke dalam cairan resin
Mengurangi akibat kerusakan selam penyimpanan
Anti Skinning Agent
Berguna untuk mencegah proses pengulitan pada permukaan cat (oil atau alkyd base resin) selama penyimpanan
Thickening Agent
Berguna untuk mempertahankan kekentalan cat atau melindungi cat selalu dalam kondisi koloid
Anti Settling Agent
Berguna untuk mempertahankan pigment selalu berada pada kondisi dispersi yang stabil dalam campuran, sehingga tidak mengendap.
Mengurangi akibat selama pemakaian
Anti Sagging
Berguna untuk mencegah turunnya atau melelehnya cat jika dipakai pada permukaan tegak
Levelling Agent
Berguna untuk meningkatkan kualitas permukaan cat, sehingga permukaannya rata tidak bergelombang
Anti Flooding & Floating
Berguna untuk mencegah pemisahan pigment baik secara vertikal maupun horisontal
Anti Foaming
Berguna untuk mencegah atau menghilangkan timbulnya busa pada permukaan cat
Memperbaiki atau Merubah Sifat Flim


Anti Static Agent
Berguna untuk mencegah atau mengurangi timbulnya arus listrik static selama pemaikaian
Dryed
Berguna untuk mempercepat reaksi oksidasi dan polymerisasi dari ikatan tak jenuh pada cat jenis alkyd atau synthetic (mengandung drying oil).
Catalyst
Berguna untuk mempercepat reaksi crosslinking antara resin amino dan alkyd polyol (atau turunannya), biasanya dipakai senyawa-senyawa asam organik maupun anorganik
Plasticizer
Berguna untuk meningkatkan fleksibilitas cat, terutama pada cat yang mempunyai berat molekul yang besar, seperti NC.
Anti Fouling Agent
Berguna untuk mencegah timbulnya atau melekatnya tumbuhan air laut pada dasar dinding kapal
Matting Agent
Berguna untuk menurunkan derajad kilap lapisan cat (dari gloss ke semi gloss atau dari semi ke dof/matt)
Anti Fungus
Berguna untuk mencegah timbulnya jamur

2. Jenis-jenis Cat

            Banyak sekali teori yang mengatakan bahwa jenis-jenis cat dapat dikelompokkan yaitu berdasarkan bahan baku utama, mekanisme pengeringan, letak dan dimana cat itu dipakai, kondisi cat, jenis dan keberadaan solvent, fungsi, methode pengecatan, jenis substratnya dan lain-lain. Dan saya akan mengubahnya ke dalam bentuk table dimana semuanya sudah ada sebagai berikut

Dasar Pengelompokan
Jenis dan Keterangannya
Bahan Baku
Berdasarkan jenis resin yang dipakai: cat epoxy, polyurethane, acrylic, melamine, alkyd, nitro cellulose, polyester, vinyl, chlorinated rubber, dll
Berdasarkan ada tidaknya pigment dalam cat tersebut, yaitu varnish atau lacquer (transparent, tidak mengandung pigment); duco atau enamel (berwarna dan menutup permukaan bahan, mengandung pigment).
Fungsi
Cat dempul (filler), anti karat (anti corrosion), anti jamur (anti fungus), tahan api, tahan panas (heat resistance), anti bocor (water proofing), decorative, protective, heavy duty, industrial dll.
Methode Pengecetan
Cat kuas, spray, celup, wiping, elektrostatik, roll, dll.
Letak Pemakaian
Cat Primer (sebagai dasar), undercoat, intermediate (ditengah-tengah), top coat/finishing (pada permukaan paling atas dari beberapa lapisan cat), interior (di dalam tidak terkena secara langsung sinar matahari) dan exterior (di luar), dll.
Jenis Substrat
Cat besi (metal protective), lantai (flooring systems), kayu (wood finishing), beton (concrete paint), kapal (marine paint), mobil (automotive paint, plastik, kulit, tembok, dll.
Kondisi dan Bentuk Campuran
Cat pasta, ready-mixed, emulsi, aerosol, dll.
Ada Tidaknya Sulvent
Water base, cat solvent base, tanpa solvent, powder, dll.
Mekanisme Pengeringan
Cat kering udara (varnish dan syntetic enamel), cat stoving (panggang), cat UV curing, cat penguapan solvent (lacquer dan duco), dll.

3. Kualitas Cat

            Untuk bias mendaptkan kualitas yang bagus para industri terus membuat produknya harus bertahan atau disenangi oleh pelanggan. Adapun perusahaan yang menyimpan bahan mentahnya, maupun bahan jadi. Di zaman sekarang ini banyak sekali bhan pembuatan cat yang dari bahannya, yang sudah jadi maupun yang belum jadi tetapi harus ditambah dengan sedikit larutan agar gampang diaduk dan di tempelkan pada tembok. Ada juga pengujian yang dilakukan untuk mendapatkan kualitas yang bermutu berdasarkan risen, pigment, extender, sulvent, dan additive yang disimpan di dalam gudang sesuai dengan spesifikasinya, untuk bisa membuat para pembuat gampang yang akan mau di ambil yang mana.
Proses pembuatan cat menghasilkan cat dan flim dengan kualitas yang diharapkan.

Untuk itu saya buat table untuk bisa mengetahui kualitas cat tersebut dan dilakukan pengujian-pengujian yang dilakukan sebagai berikut

Kategori Bahan
Jenis Bahan
Pengujian
Keterangan

Bahan Baku
RESIN
Penampilan
Membandingkan penampilan, seperti : permukaan, bahan asing, endapan, kejernihan, gumpalan dan warna sample resin dengan standard yang ada.
Untuk warna resin dinyatakan dengan bilangan Gardner, yaitu menyamakan warna sample dengan skala warna Gardner. Warna jernih (1) hingga warna merah pekat (18)

Kekentalan (detik atau mPas)
Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menghabiskan seluruh cairan keluar dari sebuah  flow cup standard. Nilai kekentalan dibuat atas dasar waktu yang dibutuhkan dari mulai mengalir sampai putusnya aliran tersebut. Cara ini efektif jika cairannya dalah jenis newtonian dan mempunyai range kekentalan dibawah 200 detik.
Untuk cairan yang sangat kental maka digunakan cara Gardner, yaitu membandingkan kecepatan naiknya gelembung udara yang berisi cairan sample dengan cairan standard dalam tabung dengan ukuran tertentu dari yang paling encer (A) hingga yang paling kental (Z6).
Atau bisa dilakukan dengan alat Brokfield dengan range pengukuran kekentalan antara 10 hingga 8.106 mPas

Berat Jenis (gram/cm3)
Membandingkan berat sample terhadap volumenya dengan menggunakan gallon cup pada temperatur tertentu.

Kadar Padatan (%)
membandingkan berat sample sesudah dikeringkan (110oC selama 1 jam) dengan sebelum dikeringkan. Biasa disebut dengan NV(non volatile matter) dengan basis v/v atau w/w> basis v/v (volume/volume) lebih sering dipakai.

Bilangan Asam
mengetahui senyawa asam yang terkandung dalam resin

Membandingkan penampilan, seperti: bahan asing, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada.
Untuk membandingkan warna pigment, sample harus didispersikan atau digrinding dalam resin tertentu kemudian ditarik pada kertas rungkut dengan ketebalan 60 micron dan dibandingkan dengan warna standard
Untuk dyestuff perlu dilarutkan pada pelarut tertentu hingga membentuk larutan denga konsentrasi 3 (DZ) atau 10% (PP), kemudian dicampur dengan resin tertentu dan dilanjutkan seperti tersebut di atas.

PIGMENT DAN EXTENDER
Penampilan

Oil Absorption
Mengetahui seberapa besar penyerapan pigment atau extender terhadap oil atau minyak nabati dalam satuan ml per 100 g sample.

SOLVENT
Penampilan
Membandingkan penampilan, seperti : bahan asing, endapan, kejernihan, gumpalan dan warna sample dengan standard yang ada.

Resistivity
Mengukur resistivity (tahanan = Mega ohm) suatu solvent  dengan dua dip elektroda pada jarak tertentu (1 cm). Besaran ini menggambarkan bisa tidaknya solvent tersebut dipakai dengan spray jenis elektrostatik

Jenis dan Komposisi komponent
Mengukur derajad kemurnian solvent atau menganalisa jenis dan fraksi komponen-komponen dalam campuran solvent

ADDITIVE
Biasanya diuji secara langsung dengan menambahkan pada resep bahan setengah jadi (pasta) atau cat, diproses dan dipakai dan kemudian dibandingkan dengan additive standard pada semua aspek pengujian.

Bahan Setengah Jadi
PASTA
Kestabilan
Mengamati pengulitan, pengerasan (gelling) dan kehalusan secara rutin selama pasta disimpan

Kehalusan (mm)
Dengan mempergunakan grindo meter kehalusan pigment atau extender dalam cat dapat ditentukan. Pasta atau cat ditarik pada parit dengan kedalaman berbeda dari paling dalam hingga paling dangkal, sehingga partikel yang ukuran besar akan terjebak pada posisi sesuai dengan ukuran partikelnya.

Kadar Padatan (%)
Idem di atas

Warna
Setelah dijadikan cat, dengan mencapur pasta dengan komponen lain, kemudian ditarik pada kertas rungkut dengan ketebalan 60 micron dan dibandingkan dengan warna standard

CAT
TANPA PIGMENT
Penampilan Cat
Membandingkan penampilan sampel cat, seperti : bahan asing, endapan, kejernihan dan gumpalan dengan standard yang ada.

Kekentalan
Idem di atas

Berat Jenis
Idem di atas

Waktu Kering
Dengan mempergunakan  sentuhan, tempel atau tekanan jari pada cat yang masih basah. Waktu kering meliputi : kering sentuh, tekan dan kering sempurna.

Kadar Padatan
Idem di atas

Resistivity
Idem di atas

Penampilan Film
Pengujian film dilakukan setelah cat dikenakan pada substrat tertentu dan kemudian mengering. Penampilan filim meliputi  ada tidaknya: kulit jeruk, gelembung udara, bercak-bercak, tidak meratanya kilap, lekukan-lekukan kawah, kerut dan lain-lain.

Daya Kilap Film (gloss)
Mengukur cahaya yang dipantulkan oleh film. Alat yang dipakai adalah Glossmeter atau reflektometer

Daya Lekat Film (adhesi)
Film cat kering digores dengan sudut cutter (30-45o) dan pada kecepatan 0.5 detik per satuan potongan sehingga didapat 25 kotak dengan jarak pemotongan sesuai ketebalan catnya. Kemudian dilekatkan selotip dan ditarik dengan kuat. Dari banyaknya kotak lapisan cat yang terangkat bisa kita nilai daya lekat film tersebut ( GT 0, tidak ada  yang terkelupas hingga GT 4, terkelupas > 65%)

Sifat Mekanis Film
Sifat mekanis film meliputi: daya tahan terhadap impact, kekerasan dan lain-lain. Untuk daya tahan impact diuji dengan impact tester, kekerasan dengan hardness pendulum tester, hardness Dur-O-Test atau dengan pencil hardness.

DENGAN PIGMENT
Semua pengujian yang dilakukan pada cat tanpa pigment juga dilakukan untuk cat dengan pigment dan ditambah beberapa pengujian berikut

Penampilan Warna
Selama pencocokan warna (colour maching), sample cat dibandingkan dengan warna standarnya, bisa dilakukan dengan methoda tersebut di atas (pasta) atau dengan mempergunakan alat pencari warna (hunter lab colour matching), hingga diperoleh hasil selisih antara warna sample dengan standard sekecil mungkin (sesuai spesifikasi).

Kehalusan
Idem di atas (pasta)

Daya Tutup
Merupakan ketebalan minimal film dari cat dimana pola hitam-putih dari kertas kotak-kotak tidak dapat kelihatan. Pengujiannya adalah dengan menarik cat basah dengan applikator dimulai ketebalan paling besar hingga paling kecil, kemudian setelah kering dinilai daya tutupnya.












Kesimpulan :


a)                  Kita bisa mengetahui pembuatan cat yang di pakai dalam kimia.
b)                  Kita bisa mengetahui bahaya apa yang disebabkan oleh cat ketika cat tembok dalam keadaan menguap atau pengeringan yang bisa menyebabkan penyakit pada tubuh kita.
c)                   Bisa mengetahui cara pelakatan cat ke permukaan.
d)                 Bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan cat.
e)                    Mengetahui jenis-jenis cat pada table yang sudah saya jelaskan.
f)                    Kualitas apa saja pada cat
g)                  Untuk ingin mendapatkan kualitas cat yang sempurna kita bisa mengujinya dan menambahkan pelarut untuk lebih mudah menggunakannya.